Konsep Mencocokkan
Mencocokkan adalah membandingkan untuk mengetahui cocok atau tidaknya sesuatu. Memasuki usia 3-4 tahun anak mulai memiliki pemahaman tentang konsep berhitung. Dengan konsep berhitung yang telah dimiliki, anak akan mampu mengembangkan konsep mencocokkan. Anak mampu mencocokkan bentuk, warna, ukuran, bilangan, pola dan lain-lain. Guru dapat memberi contoh dengan peragaan seperti gambar binatang, buah-buahan, sayuran dengan cara memasangkan angka yang sesuai dengan banyaknya benda.
Menurut piaget dalam wikipedia (2009) anak TK berada dalam
tahap praperasional menuju tahap operasional
konkret. Pada tahap praoperasional anak dapat mengklasifikasikan objek
menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya
berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Dengan adanya teori ini orang tua dan guru dapat menstimulasi
anak untuk mengembangkan kemampuannya dengan cara mencocokkan bentuk, warna, ukuran, bilangan,
pola dan lain-lain.
Pembelajaran Mencocokkan
Mencocokkan dengan bentuk/pola
Anak dapat mengenal
konsep mencocokkan dengan berbagai bentuk benda geometri. Misalnya anak diminta mencocokkan bentuk- bentuk
persegi, segi tiga, dan lingkaran.
Alat dan bahan: kertas dengan gambar bentuk
segitiga-lingkaran-persegi dan spidol warna.
Prosedur: Anak diminta untuk
menghubungkan dengan garis gambar yang memiliki bentuk yang sama.
Mencocokkan dengan warna
Guru atau orang tua
dapat melatih anak mencocokkan dengan warna. Orang tua atau guru
dapat meminta anak untuk mencari dua benda
yang mempunyai warna yang sama. Misalnya benda-benda
yang ada di sekitar rumah, seperti warna daun, warna cat rumah, warna jendela,
dan sebagainya
Mencocokkan dengan angka
Kegiatan yang dapat
dilakukan adalah mencocokkan jumlah benda dengan lambang angka yang sesuai.
Misalnya dalam sebuah kotak terdapat 3 bunga mawar, anak dapat mencocokkan
gambar 3 bunga dalam kotak tersebut dengan lambang angka 3. Selain itu dapat pula menggunakan
kegiatan mencocokkan jumlah coklat pada es krim dengan angka yang
ada pada batang es krim. Hal ini akan meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Mencocokkan perlatan sehari-hari
Orang
tua dan guru dapat mengenalkan berbagai peralatan sehari-hari kepada anak. Misalnya: peralatan makan, kebersihan, peralatan rumah tangga, dan
lain-lain.
Menyelesaikan puzzle
Bermain puzzle melatih
anak memusatkan pikiran karena ia harus berkonsentrasi ketika merangkai
kepingan-kepingan puzzle. Beberapa keterampilan dipelajari anak lewat permainan
yang mencerdaskan ini.Dalam kegiatan menyelesaikan puzzle anak akan berusaha mencari dan
menyusun bagian-bagian dari gambar yang terpotong. Dalam hal ini berarti anak
akan mencocokkan bagian yang saling terpisah tersebut agar menjadi bentuk yang
utuh.
0 comments:
Post a Comment