Tuesday 14 January 2014

CAHAYA DAN BAYANGAN


Konsep Cahaya dan Bayangan



Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Cahaya dapat membuat kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita. Sumber-sumber cahaya di antaranya matahari, lampu, senter, bintang, dan lain-lain.  

Bayang-bayang merupakan salah satu  fenomena  yang menarik dan kadang menakutkan bagi anak. Mengenalkan bayang-bayang akan membuat anak tidak merasa takut dengan bayang-bayang. Bayang-bayang timbul jika ada cahaya yang mengenai benda. Ukuran bayang-bayang  dapat lebih besar, sama, atau lebih kecil dari bendanya tergantung posisi benda, sudut sinar, dan sumber cahayanya.

Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya Merambat Lurus
Berkas cahaya merambat lurus. Dengan demikian, jika terhalang  oleh tembok atau karton, berkas cahaya tidak dapat terlihat. Berkas cahaya merambat  dapat dilihat pada lampu mobil atau lampu senter.

Cahaya Menembus Benda Bening
Benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya disebut benda bening. Benda-benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda gelap.

Cahaya Dapat Dipantulkan
Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai objek yang datar misalnya cermin. Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur.

Cahaya Dapat Dibiaskan
Apabila cahaya merambat melalui dau zat yang kerapatannya berbeda cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang  berbeda disebut pembiasan.

Cahaya Dapat Diuraikan
Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya atau dispersi. Disperse merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna.

Kegiatan Pembelajaran Cahaya dan Bayangan pada Anak TK
Kegiatan Pembuka
Salam
Bernyanyi
Berdoa

Kegiatan Inti
Pembelajaran tentang Cahaya
Bermacam-macam asal cahaya berasal dari lilin, korek api, lampu senter, lampu ruangan,lampu meja, matahari, maupun sumber cahaya lainnya.
Tujuannya mengenalkan cahaya pada anak antara lain:
Mengetahui bahaya bermain-main dengan korek api.
Mengetahui bermacam-macam asal cahaya.
Menyadari pengalamannya sewaktu  ada di tempat terang. 

Mengenal Cahaya Lampu
Alat dan Bahan: lampu ruangan dan lampu senter (praktik langsung).
Prosedur Pelaksanaan:
Anak-anak duduk bersama di atas tikar. Sebelum menyalakan lampu, guru bertanya  apa yang  terjadi apabila tombol lampu ditekan.
Kemudian guru menyalakan lampu.
Anak-anak berdiskusi  bagaimana lampu bisa menyala.
Selanjutnya guru menyalakan lampu senter. Apa yang terjadi?
Lalu guru mengambil baterainya dari lampu senter, waktu di tekan tombolnya, ternyata lampu tidak menyala. Mengapa? Anak-anak bercerita apa yang mereka simpulkan.
Dari mana saja manusia mendapatkan cahaya, supaya di tempat tinggal menjadi terang   di waktu malam? Anak-anak boleh menceritakan pendapatnya satu persatu.

Mengenal Api dan Pembakaran
Kegiatan yang menggunakan api harus di bawah pengamatan guru secara langsung agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Anak suka mengamati sesuatu yang terbakar dan perubahan  benda karena terbakar. Ada benda yang mudah terbakar dan adapula  yang sulit terbakar.
Alat dan Bahan:
Lilin.
Korek api.
Penjepit dari logam.
Benda-benda yang mudah terbakar  (sedotan minuman, plastik, kain, kertas).
Benda-benda yang sulit terbakar (alumunium foil, kertas timah, seng, kawat).Prosedur Pelaksanaan:
Anak-anak melihat guru menyalakan lilin, sambil menunjukkan korek apinya yang sudah    digosokkan, sehingga menyala. Nyalakan lilin dengan korek api.
Dengan penjepit ambil kertas dan bakar dengan api lilin, suruh anak mengamati apa yang terjadi.
Beri kesempatan kepada siswa  untuk mencoba dan mengamati hasilnya dibawah pengawasan guru.
Guru bertanya, apakah anak tahu bahaya bermain-main dengan korek api.
Anak berdiskusi tentang bahayanya.
Problem Solving:
Mintalah kepada anak mengekspresikan secara lisan, beri pertanyaan seperti berikut:
Benda apa saja yang mudah terbakar?
Benda  apa saja yang sulit terbakar?
Apakah warna benda berubah setelah terbakar?Catatan:
Beri nasihat kepada anak agar tidak bermain api di rumah atau di tempat lain tanpa bantuan orang dewasa karena api sangat berbahaya  dan dapat menyebabkan kebakaran.
Diskusikan kepada anak perbedaan diantara menyalakan lampu  dan menyalakan lilin?  Apa perbedaanya.

Cetakan Sinar Matahari
Tujuan: Untuk menguji kekuatan matahari dan kemampuannya dalam menyebabkan kertas terbakar.
Alat dan Bahan:
Lup (kaca pembesar)
Kertas yang diwarnai gelap
Serta didukung dengan hari yang cerah dan terang.Prosedur Pelaksanaan:
Beri anak masing-masing satu lembar kertas. Perintahkan masing-masing anak menempatkan catatan atau kertasnya untuk diterpa cahaya matahari dengan lup secara langsung.
Apa yang terjadi? Anak mengamati secara langsung. Apakah kertas tersebut terbakar atau tidak?

Warna dan Pelangi
Tujuan: mengungkapkan bahwa sinar matahari terdiri dari beberapa warna
Alat dan Bahan: Air, Semprotan air, Cermin, Kaca
Prosedur Pelaksanaan:
Anak berbicara tentang pelangi yang mereka yang lihat.
Mereka menerka bagaimana itu terjadi.
Anak memebentuk kelompok (3-5 anak) dan keluar ke halaman sekolah. Hanya kalau matahari bersinar.
Anak menyemprot air di bawah panas matahari.
Anak mengamati pelangi di dalam butiran air.
Kemudian anak mencoba membuat pelangi dengan menggunakan bahan yang lain, seperti cermin, kaca, gelas, dan semua berkaitan dengan air. Kalau ada hasil semua anak boleh mencoba.
Guru bersama anak bernyanyi lagu pelangi.

Pembelajaran tentang Bayangan
Bermain Bayang-Bayang
Alat dan Bahan: Senter, Kertas, Spidol Warna
Prosedur Pelaksanaan:
Motivasi anak untuk bermain bayang-bayang dengan cara menyorotkan senter ke sebuah benda untuk memperoleh  berbagai ukuran bayang-bayang benda tersebut.
Letakkan sebuah  benda di atas kertas di tempat  yang agak gelap dan sorotkan ke benda tersebut.
Ubah sudut dan jarak senter dari benda tersebut dan tandai panjang bayangannya.
Beri kesempatan anak untuk membuat bayang-bayang dirinya menjadi “raksasa” di tembok atau menjadi si cebol.
Ajak anak untuk mengukur bayang-bayang dirinya  pada jam 09.00. Berapa kaki panjang bayang-bayangmu?
Ajak anak untuk mengukur kembali panjang bayang-bayang dirinya pada jam 12.00 dan jam 15.00 sore hari.   Perubahan apa yang terjadi?Problem Solving:

Mintalah anak mengekspresikan temuannya secara lisan, beri pertanyaan seperti berikut:
Bagaimana caranya membuat bayanganmu besar seperti raksasa?
Bagaimana membuat bayanganmu kecil?
Apa perbedaan bayanganmu saat pagi, siang, dan sore hari?

Permainan Berkaca
Alat dan Bahan: cermin dan praktik langsung.
Prosedur Pelaksanaan:
Letakkan cermin di depan anak. Kemudian anak bisa belajar untuk mengenali dirinya sendiri sekaligus mengembangkan kemampuan visualnya.
Selanjutnya, ikutlah bercermin bersamanya.

Buatlah mimik wajah yang lucu dan tersenyum. Dan lihat  reaksinya.
Ulangi Kegiatan tersebut. Kegiatan ini dapat dilakukan anak bersama guru maupun orang tuanya.

Kegiatan Penutup
Mereview kegiatan hari ini
Bernyanyi
Berdoa

1 comments:

Keep Studying! said...

:g

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment