Monday 13 January 2014

MENCOCOKKAN BAGI ANAK USIA DINI

Konsep Mencocokkan



Mencocokkan adalah membandingkan untuk mengetahui cocok atau tidaknya sesuatu. Memasuki usia 3-4 tahun anak mulai memiliki pemahaman tentang konsep berhitung. Dengan konsep berhitung yang telah dimiliki, anak akan mampu mengembangkan konsep mencocokkan. Anak mampu mencocokkan bentuk, warna, ukuran, bilangan, pola dan lain-lain. Guru dapat memberi contoh dengan peragaan seperti gambar binatang, buah-buahan, sayuran dengan cara memasangkan angka yang sesuai dengan banyaknya benda.
Menurut piaget dalam wikipedia (2009) anak TK berada dalam tahap praperasional menuju tahap operasional konkret. Pada tahap praoperasional anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. Dengan adanya teori ini orang tua dan guru dapat menstimulasi anak untuk mengembangkan kemampuannya dengan cara mencocokkan bentuk, warna, ukuran, bilangan, pola dan lain-lain.

Pembelajaran Mencocokkan

Mencocokkan dengan bentuk/pola
Anak dapat mengenal konsep mencocokkan dengan berbagai bentuk benda geometri. Misalnya anak diminta  mencocokkan bentuk- bentuk persegi, segi tiga, dan lingkaran.
Alat dan bahan: kertas dengan gambar bentuk segitiga-lingkaran-persegi dan spidol warna.
Prosedur: Anak diminta untuk menghubungkan dengan garis gambar yang memiliki bentuk yang sama.

Mencocokkan dengan warna 
Guru atau orang tua dapat melatih anak mencocokkan dengan warna. Orang tua atau guru dapat meminta anak untuk mencari dua benda yang mempunyai warna yang sama. Misalnya benda-benda yang ada di sekitar rumah, seperti warna daun, warna cat rumah, warna jendela, dan sebagainya

Mencocokkan dengan angka
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah mencocokkan jumlah benda dengan lambang angka yang sesuai. Misalnya dalam sebuah kotak terdapat 3 bunga mawar, anak dapat mencocokkan gambar 3 bunga dalam kotak tersebut dengan lambang angka 3. Selain itu dapat pula menggunakan kegiatan mencocokkan jumlah coklat pada es krim dengan angka yang ada pada batang es krim. Hal ini akan meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Mencocokkan perlatan sehari-hari
Orang tua dan guru dapat mengenalkan berbagai peralatan sehari-hari kepada anak. Misalnya: peralatan makan, kebersihan, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.

Menyelesaikan puzzle
Bermain puzzle melatih anak memusatkan pikiran karena ia harus berkonsentrasi ketika merangkai kepingan-kepingan puzzle. Beberapa keterampilan dipelajari anak lewat permainan yang mencerdaskan ini.Dalam kegiatan menyelesaikan puzzle anak akan berusaha mencari dan menyusun bagian-bagian dari gambar yang terpotong. Dalam hal ini berarti anak akan mencocokkan bagian yang saling terpisah tersebut agar menjadi bentuk yang utuh.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment