KOMPONEN
|
ISI
|
TUJUAN
|
MEREKAM JEJAK ANAK
MEMBIASAKAN DIRI BERPERILAKU MULIA
|
FORMAT
|
SHOWCASE PORTFOLIO
|
CARA PENYIMPANAN
|
CATATAN ANEKDOT
& REKAMAN VIDEO
|
KOMPONEN
|
PEMBIASAAN
PERILAKU POSITIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH:
INTERAKSI SOSIAL
DENGAN GURU/ORANG TUA, TEMAN SEBAYA, DAN ADIK USIA.
|
CARA
PENGORGANISASIAN
|
BERDASARKAN
NILAI-NILAI MORAL YANG DIBIASAKAN
|
ASPEK-ASPEK YANG
DINILAI
|
KEJUJURAN,
TANGGUNGJAWAB, DAN TOLERANSI TERHADAP ORANG LAIN.
|
ANALISIS
PERKEMBANGAN
|
INDUKTIF
|
CONTOH HASIL PORTOFOLIO
A. KEJUJURAN
NAMA ANAK
|
Mona
|
|
BIDANG
|
PERKEMBANGAN
NILAI-NILAI AGAMA & MORAL
|
|
USIA
|
5 – 6 TAHUN
|
|
TPP
|
Memahami perilaku
mulia (kejujuran/NAM.3)
|
|
TANGGAL
|
KEJADIAN
|
CATATAN
|
05 Des. 2011
|
Pada saat
pembelajaran sedang berlangsung, bu Dela mencium aroma tidak sedap dalam
ruangan kelas. Bu Dela ingin tahu tentang sikap jujur dari anak-anak kelompok
B. Bu Dela mengumumkan bahwa siapa saja diantara anak-anak mengaku buang gas,
maka bu Dela akan memberi hadiah berupa jeruk manis. Namun tidak ada satu
anak pun yang mengaku buang gas. Bu Dela merasa semakin tertantang untuk
menanamkan kejujuran pada anak. Bu Dela meminta anak-anak menyelidiki keadaan
tempat duduk masing-masing. Ternyata Mona buang air besar di dalam kelas. Ia
malu berterus terang dan lebih malu lagi karena bu Dela meminta berterus
terang di depan teman-temannya.
|
Mona malu berterus
terang tentang keadaan dirinya. Ia tidak tahu kalau kejujuran itu sama dengan
keterusterangan, meskipun melukai perasaan harga dirinya.
|
B. TANGGUNG JAWAB
NAMA ANAK
|
Firman & Wati
|
|
BIDANG
|
PERKEMBANGAN
NILAI-NILAI AGAMA & MORAL
|
|
USIA
|
5 – 6 TAHUN
|
|
TPP
|
Membedakan
perilaku baik dan buruk (NAM.4)
|
|
TANGGAL
|
KEJADIAN
|
CATATAN
|
08 Des. 2011
|
Bu Antik adalah
guru TK kelompok B. Ketika bu Antik membimbing Lidya menjahit, Firman
mengolok-olok Wati karena rambutnya dipotong pendek seperti laki-laki. Wati
marah dan melemparkan spidol yang dipegangnya kepada Firman. Bu Antik melerai
keributan tersebut dengan sigap. Beliau membujuk Firman dan Wati untuk
menjulurkan tangan tanda saling memaafkan. Firman dan Wati “terpaksa”
menjulurkan tangan mereka masing-masing, walau muka mereka tetap cemberut,
karena takut mendapatkan hukuman dari bu Antik. Firman menyimpan rasa kesal
di hati dan Wati pun belum merasa puas melampiaskan kekesalannya.
|
Firman tidak tahu
bahwa perbuatan mengolok-olok itu buruk. Wati juga tidak tahu bahwa
melemparkan spidol itu buruk. Firman & wati tahu bahwa saling
bermaaf-maafan itu baik, tapi sulit untuk melaksanakannya.
|
C. TOLERANSI
NAMA ANAK
|
Fuad & Dita
|
|
BIDANG
|
PERKEMBANGAN
NILAI-NILAI AGAMA & MORAL
|
|
USIA
|
5 – 6 TAHUN
|
|
TPP
|
Menghormati agama
orang lain (NAM.6)
|
|
TANGGAL
|
KEJADIAN
|
CATATAN
|
10 Des. 2011
|
Dita lahir di
keluaga Kristen. Fuad lahir di keluarga Muslim. Dita dan Fuad berteman akrab
di sekolah. Pada saat kegiatan makan bersama, Dita berdo’a menurut cara
Kristen dan Fuad berdo’a menurut cara Islam. Dita pernah bertanya kepada Fuad
tentang arti do’a yang dibacanya. Fuad dengan senang hati melafalkan arti
do’a sebelum makan yang sudah sangat dikuasainya, dan Dita
mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti arti kasih dan sayang Tuhan yang
ada dalam do’a Fuad tersebut. Fuad pernah meniru gerakan do’a Dita, yaitu
menyentuh kepala, bahu kiri, dan bahu kanan, kemudian membaca basmalah. Tetapi
Fuad tidak melakukannya lagi karena ditegur ibunya di rumah. Kata ibu “kalau
berdo’a harus sesuai dengan keyakinan agama masing-masing”.
|
0 comments:
Post a Comment