Konsep Autis
Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain yang masuk dalam dunia repetitive, aktibitas dan minat yang obsesif. Gangguan perilaku ini dapat dioptimalkan sejak dini bila dilakukan deteksi dini yang baik dan benar. Seringkali seorang anak didiagnosis sudah terlambat sehingga membuat prognosis dan terapi tidak optimal.
Pedoman Praktis Deteksi Dini Autis
The National Institute of Child Health Human Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku yang harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut:
- Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan.
- Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk dan menggenggam) hingga usia 12 bulan.
- Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan.
- Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan.
- Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu.
Deteksi dini autis meskipun sulit namun tanda dan gejala autism sebenarnya sudah bisa diamati sejak dini bahkan sejak sebelum usia 6 bulan.
Deteksi Dini Sejak Lahir Hingga Usia 5 Tahun
Usia 0-12 bulan
- Bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis).
- Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik.
- Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi.
- Tidak "babbling"
- Tidak ditemukan senyum sosial di atas 10 minggu.
- Tidak ada kontak mata di atas umur 3 bulan.
- Perkembangan motorik kasar/halus sering tidak normal.
- Kaku bila digendong.
- Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-da).
- Tidak mengeluarkan kata.
- Tidak tertarik pada boneka.
- Memperhatikan tangannya sendiri.
- Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar/halus.
- Mungkin tidak dapat menerima makanan cair.
- Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain.
- Melihat orang sebagai "benda".
- Kontak mata terbatas.
- Tertarik pada benda tertentu.
- Kaku apabila digendong.
- Sering didapatkan ekolalia (membeo).
- Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar).
- Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah.
- Menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala).
- Temperamen tantrum atau agresif.
0 comments:
Post a Comment