Thursday, 27 March 2014

CEREBRAL PALSY

What is cerebral palsy?
Cerebral Palsy: "paralisis otak". Cerebral Palsy merupakan suatu kelainan fungsi otak dan syaraf yang sedang tumbuh. Kerusakan tersebut menyebabkan gangguan keseimbangan dan gerakan. Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan otak yang mengakibatkan gangguan pada fungsi motorik, koordinasi, alat indera dan fungsi ingatan, Secara lahiriah anak-anak CP mengalami cacat jasmani, namun tetap memiliki potensi-potensi bawaan sebagaimana anak-anak normal. Sifat kelainan tidak progresif. Kelainan yang timbul tergantung dari tingkat kerusakan otak yang terjadi dan penanganan CP. Semakin awal terdiagnosis dan tertangani maka kelainan yang timbul akan semakin minimal. Di beberapa negara, CP merupakan penyebab tersering physical disability. Insidensi: kurang lebih 1 dari 1000 bayi yang dilahirkan.


Early Signs
Pada saat lahir bayi CP dapat terlihat lemah dan terkulai atau mungkin normal. Perkembangan lambat dibanding anak seusianya. Tidak dapat menggunakan tangan atau hanya menggunakan satu tangan. Mengalami masalah dalam makan: menyedot, mengunyah, menelan. Tubuh tmpak kaku seperti papan sehingga sulit untuk digendong. Bayi jarang menangis atau tersenyum. Sulit untuk berkomunikasi: tidak ada respon. Munculnya refleks abnormal pada bayi.

Intelegensia
Intelegensia tidak terlalu terganggu, walaupun terkadang tampak lambat dalam memberikan respon. Terkadang anak CP tampak "bodoh" dan lambat karena gerakannya yang terhambat. Setengah dari CP mengalami retardasi mental. Anak CP membutuhkan latian dan bantuan untuk dapat menunjukkan kemampuannya.

Penyebab Anak CP
Pada masa prenatal , anak terkena infeksi misalnya: TORCH atau sifilis. Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran darah bayi terganggu: tali pusat tertekan. Rh bayi tidak sama dengan ibunya. Ibu mengalami trauma. Bisa juga karena bayi/janin terkena radiasi.
Pada masa perinatal, bisa dikarenakan anoksia, persalinan dengan alat (forcep), perdarahan otak, bayi prematur, bayi postmatur, bayi kembar, hiperbilirubinemia.
Pada masa postnatal terjadi trauma kepala. Meningitis yang terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan. Terkena penyakit typoid atau diphteri. Keracunan carbon monoxida, tercekik, tumor otak, dan bisa juga karena keracunan logam berat.

Tipe Cerebral Palsy
  • Paralisis Spastik
  • Athetosis
  • Ataksia
  • Tremor
  • Rigid
  • Mixed



Paralisis Spastik
Kerusakan terjadi pada cortex cerebri. Daerah tertentu pada cortex cerebri memiliki fungsi untuk mengendalikan tonus otot agar tetap normal. Apabila terjadi kerusakan maka tonus otot akan berlebihan atau disebut mengalami spastik (mengejang) dan tonus otot akan berkurang atau spastisitas semakin melemah (paralysis).
Jenis posisi spastik:

Kelumpuhan pada spastik


Athetosis
Kerusakan terjadi pada basal ganglia atau traktus ekstrapiramidal yang berfungsi utama mengendalikan pola gerak. Geajalanya yaitu gerakan-gerakan yang tidak terkoordinir dan tidak terkontrol kadang dapat terjadi pada bibir, mata, lidah, atau pada bagian tubuh yang lain. Otot-otot tidak pernah mengalami kekejangan ataupun kelemahan (kelumpuhan).

Ataxia
Ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi dan kehilangan keseimbangan. Sering terjatuh karena jalannya tidak seimbang, terhuyung-huyung, bagaikan seseorang yang sedang mabuk. Letak kerusakan terjadi pada cerebellum.

Tremor
Ditandai adanya gerakan-gerakan kecil yang tidak disadari, irama gerakan umumnya tetap sehingga mirip dengan getaran. Karna gerakannya tidak disadari, maka sulit dikendalikan. Lokasi kerusakan menurut beberapa ahli terletak pada ganglia basal atau extra pyramidal tract.

Rigid
Ditandai oleh adanya otot dan gerakan yang sangat kaku (rigid). Rigiditas menyerupai gerakan robot yang sedang berjalan, gerakannya lambat dan tidak halus. Penyebab gerakan yang kaku ini menurut para ahli dikarenakan adanya kerusakan pada extrapyramidal tract.

Mixed
Tipe cerebral palsy yang ditandai oleh adanya gerakan campuran. Kadang-kadang gerakannya kaku, kadang kejang-kejang, atau juga tremor. CP tipe ini menurut para ahli jumlahnya sedikit.

Penanganan Medis??
Kerusakan yang terjadi di otak, sifatnya permanen. Obat-obatan yang diberikan hanya bersifat suportif 9suplemen untuk stamina). Operasi dipertimbangkan jika terjadi kontraktur.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment